Entah kesurupan jin apa yang membuat saya menulis nama saya sendiri di daftar pendonor darah hari ini. Kata “donor” dan “darah” adalah kata yang sangat horor bagi saya. Bagaimana tidak, kalau saya ingat donor darah pasti ujung-ujungnya ada jarum suntiknya. Kau tahu Temans, ada dua hal yang sangat saya takuti di dunia ini. Pertama, menggauli anak ayam betina yang sukses melahirkan tanpa sesar dan yang satu lagi yaitu jarum suntik.
Saya dari kecil sampai sekarang hanya 3 kali berhasil bersetubuh dengan jarum suntik, selebihnya saya lebih memilih menghindar darinya. Yang pertama, suntik vaksin sewaktu duduk di bangku SD yang berhasil membuat jeritan saya terdengar sampai radius 2 KM. Yang kedua sewaktu saya di sunat, apa jadinya kalau tidak di suntik bius, bisa kesakitan “itu” saya, jadinya pasrah saja lah. Kemudian yang ketiga waktu kaki saya tertusuk paku, karena sudah hampir tetanus jadi saya ikhlas saja di suntik. Selebihnya kalau saya sakit saya lebih suka minum obat atau berobat dukun, baik itu dukun beranak maupun dukun cabul. Hahhahahah…..
Back to topic !
Seolah melupakan ketakutan saya dengan jarum suntik, saya bergabung di tengah-tengah para pendonor yang semuanya adalah karyawan Bank Panin juga. Ada beberapa tahap untuk sampai ke bagian di mana temans akan melihat sebagian darah temans sudah pindah ke dalam sebuah kantongan. Mulai dari registrasi, cek darah, periksa tekanan darah, berbaring ke sebuah tempat tidur yang bukan spring bed, di suntik sampai sebagian darah temans hijrah ke sebuah kantongan.
Saya sangat tahu kalau AC di lobby ini tidak rusak tapi kenapa keringat mulai berdemonstrasi kecil-kecilan. Mencoba untuk tidak nervous di depan dokter yang begitu cantik namun sangat sukar saya sembunyikan. Tapi akhirnya keran keringat saya tertutup setelah tekanan darah saya diperiksa dan saya dinyatakan secara sah dan menyakinkan kalau saya tidak layak untuk melakukan donor darah. Tak lain dan tak bukan karena keseringan begadang jadinya kurang darah.
Berhubung tidak jadi donor darah, batal deh dapat snack dan susunya (sebenarnya ini mi inti dari donor darahku’, ujung-ujungnya makanan) hahhhaha....
Nah ini ada beberapa gambar yang sempat saya jepret-jepret.
|
Ini bukan korban gempa loh |
|
Nah di tahap ini nih saya gagal |
|
Merasakan nikmatnya bersetubuh dengan jarum suntik |
Setetes darah ini bisa jadi sejuta harapan, begitu mulianya kegiatan sosial ini.
http://bhendjhen.blogspot.com/2011/10/postingan-yang-berdarah.html
No comments:
Post a Comment
Komen Maki' ! Gratis ji, tapi jangan pake nama Anonim nah ^_^