Friday, 11 November 2011

Sukses Kenyang Lahir Batin

Bayangkanlah saya di sana, berdiri di depan sebuah restoran dan masih mengenakan pakaian putih hitam sambil memasukkan tangan kiri di dalam saku samping celana. Walaupun tanpa dasi yang sudah digulung dan dimasukkan ke dalam tas distro yang kuanggap paling keren, Gagah dan Tampan Sekali.

Tujuan saya jelas untuk makan bukan berenang atau main futsal karena itu restoran. Kalau saya baca dari tulisan besar yang berkedip-kedip yang terpampang di depan gedung yang bertingkat itu, restoran itu bisa kita namakan Bambuden III. Saya datang tidak sendiri tapi berjamaah. Saya dan teman-teman sekantor, jumlahnya cukup untuk 7 grub pertandingan domino.

Kali pertama menginjakkan kaki di restoran ini saya sangat senang dan itu karena memang baru untuk yang pertama kalinya. Harapan saya di acara ini bisa melihat Orkes. Orkes itu adalah kumpulan alat musik yang dimainkan oleh beberapa orang dan dilengkapi oleh gendang dua. Kemudian berharap Ayu Ting Ting membawakan satu lagu dengan Alamat Palsu-nya, Sempurna !

Akhirnya saya duduk di sebuah meja yang telah disediakan sebelumnya. Mejanya di kelilingi dengan 8 buah kursi.  Mejanya juga bundar dan di atasnya banyak gelas dan minuman. Piring dan dua batang kayu yang mungkin itu yang dinamakan sumpit juga tertata rapih. Tapi makanan belum ada.

Sambil melirik kiri kanan sepertinya saya merasa sedang berada di negara lain. Saya dan mereka begitu beda. Beda Sekali. Tinggi kami beda, begitu pula dengan mata dan hidungnya. Mereka juga begitu cantik dan tampan. Tapi ada satu hal yang membuat kami sama, yaitu sama-sama mau makan.  

Acara makan pun di mulai. Diawali dengan Appetizer yang di kampungku disebut makanan pembuka yang mana terhidang di meja adalah Selada Bambuden. Selada ini ala Hongkong. Selada Bambuden identik dengan salad buah. Ada anggur, apel, dkk dilengkapi dengan cairan yang kuduga mayonaise. Enak sekali.

Kemudian tidak begitu lama datang lagi Sup Bibir ikan di sesi kedua.  Jangan tanyakan Ikan yang mana bibirnya dibikin sup. Makanan ini saya tidak suka jadi saya skip.

Next di sesi ke tiga, namanya Main Course atau makanan inti ataulagi hidangan utama.
Pertama, dimanjakan dengan Bon Bon Crispy Chiken. Rasanya seperti ayam karena memang terbuat dari ayam.
 Setelah Bon Bon Crispy Chiken dibasmi datang lagi Laksa Goreng. Makanan yang mirip mie, warnanya putih dan seperti benang dicampuri dengan udang. Tanpa pikir panjang saya skip lagi, Alergi Udang (sindrom orang Tampan).
Kemudian muncul lagi Tiga Jenis Gorengan. Besar harapan saya tahu goreng atau bakwan tersaji tapi yang muncul gorengan yang isinya kepiting, udang dan bakso. Skip lagi.
Angsio Jamur Kombinasi menunaikan tugasnya untuk membuat kami kenyang tapi saya tidak suka jamur jadi saya skip lagi. Saya takut jamuran, takut panuan, kadas, kurap dan kutu air (penulis yang keliru).
Dan Terakhir dari Main Course ini adalah Sate Sanghai National. Ternyata ada juga sate yang tidak pakai tusuk. Dan cara makan dari sate ini beda. Sate ini ditemani oleh makanan yang bentuknya seperti roti berwarna putih yang kuduga lagi itu bakpao. Bakpao itu di belah lalu sate itu dimasukkan ke dalamnya dan dimakan mirip seperti burger. Enak dan sangat nyesal kalau di skip.

Masuk ke bagian yang paling akhir yaitu Dessert atau pencuci mulut. Bukan pakai air. Mulut dicuci pakai Ice Cream Cup. Tempat ini memang aneh. Mulut saya blepotan.

Pulang dengan status kenyang lahir batin. Walaupun akhirnya saya tidak melihat orkes di acara kawinan ini dan tidak menemukan nasi putih, kuning apalagi.

Wassalam. 


http://bhendjhen.blogspot.com/2011/11/sukses-kenyang-lahir-batin.html

No comments:

Post a Comment

Komen Maki' ! Gratis ji, tapi jangan pake nama Anonim nah ^_^