Salam Saribattang ! Seperti biasa malam ini saya mau cerita sedikit tentang kegiatan saya seharian. Ok saya vote dulu atau janganmi vote deh ! saya tanya mi langsung saja.
Siapaaa….. yang tidak mau dengar ceritaku’ ???? Apa ???? Aich kenapa na nda ada yang angkat tangan dan menyahut. Oiyoo, OK mi nda ada yang menyahut berarti tanda setujumi itu cess.
Jadi begini Agangs. Tadi siang sekitar jam 12 lewat atau setelah shalat Dhuhur saya di ajak sama Kakek saya yang sering saya panggil nene’ aji (70 thn) untuk menemaninya berangkat ke Pangkep. Beliau minta untuk ditemani ke Pangkep untuk menjemput Istrinya (35 thn) yang masih muda (nenek baru saya karna nenek kandung saya sudah almarhumah) dan juga untuk terapi ikan. Kebetulan saya lagi jobless jadi saya ok-ok saja. Tak terduga telfon dari kakek saya yang satu lagi masuk (adik nene’ aji juga, 68 thn) dan setelah mendengar rencana kami maka beliau bersama istrinya juga ingin ke Pangkep untuk terapi Ikan. Jadi tujuan utama kami berempat adalah untuk terapi Ikan.
Ok cabut….ne’ ! Kita berangkat. Go..go.go…..
…………………………………………………………………………..
Di jalan mi ini ceritanya nah
…………………………………………………………………………..
Tidak bisami saya cerita selama di perjalanan. Liat mi saja ini yang di bawah :
Kami diangkut oleh Driver ini
Saingan Fernando Alonso dan Michael Schumacher
Membuat jantung saya dumba'-dumba' calleda'
Nda tau membedakan yang mana lampu hijau yang mana lampu merah, pokoknya jalan terus
Cristian Sugiono pun ngeri melihat aksi Ekstrim Driver kami
Skip.skip.skip ! Alhamdulillah kami tiba dengan selamat di rumah ummi (nenek saya yang baru) dengan selamat. Tidak terlalu lama kami duduk lalu berangkat lagi ke tempat terapi ikan yang kurang lebih 1 KM dari rumah itu. So...skarang kami sudah berlima mi, aih bisami jadi Grub band. hhahaha!
Next, Sebelum berangkat kami diberi ini loh !
Makanan tradisional
Tape dan Barongko, Ajibbbb
10 menit kemudian sampailah kami di tempat terapi Ikan. Saya nda tau apa namanya itu tempat terapi itu. Karena di depan tempat itu Cuma tertulis spanduk : “Tempat Terapi Ikan” deh nda kerennya namanya. Pas turun dari mobil deh ternyata di depannya itu tempat terapi ada sebuah tempat prasejarah. Kalau mau tahu lebih jelas tempat prasejarah itu KLIK INI.
Kebetulan saya lagi bawa kamera jadi saya sempat jebret-jebret deh dengan minta tolong ke salah satu orang di sana (maklum ada jiwa model).
Agangs...Lia' ka'ee...
Nah sudah mi foto-foto toh. Saya langsung masuk mi ke tempat terapi itu dan ternyata ketiga nene’ gaul itu sudah memanjakan dirinya dengan Ikan-ikan yang baik untuk kesehatan itu (anu, istrinya nene’ aji nda turunji, takutki bede). Setelah saya bertanya-tanya ke pemilik tempat tersebut ternyata ikan itu bernama ikan Garra Rufa tapi kalau orang di sana menyebutnya ikan Pai-pai. Banyak yang datang untuk terapi kalo waktu liburan atau akhir pekan. Karena kami datang di hari senin jadi tempat itu tidak terlalu ramai ji.
Setelah saya selesai bertanya ke pemiliknya saya menghampiri kakek saya (nene’ aji) dan bertanya
Saya : “ne’ kenapa jauh-jauhki ke sini terapi ? kenapa nda di mall ki saja ? kan banyak ji itu yang Fish spa kayak gini.”
Nene’ aji : “Aih beda rasanya nak, lagi pula di sini sudah terbiasa ma’. Liat mako juga itu sana tulisan !”
Saya : (Membaca dalam hati) “perorang 1 jam = Rp. 10.000, 30 menit = 5 ribu, dan untuk berendam seluruh badan Rp. 20.000/jam"
Ow pantas mau ke sini, ternyata selain lebih murah langganan mi pade’. Tapi memang tawwa, kalo di mall itu kayaknya Rp.35.000/15 menit. Deh kali mi itu kalo 2 jam baru 3 orangki di Fish spa. Cckkkckckck rugi bandar…………!
3 nene’ gaul memanjakan diri mereka bersama pengunjung lain
Setelah hampir 2 jam nene’-nene’ gaul itupun berhenti bermain-main dengan Ikan Garra Rufa. Kaki dari saudara nene’ Aji dan istrinya begitu bersih dan agak merasa lebih fresh setelah dikerumuni oleh ikan tadi. Berbeda dengan nene’ aji, kaki beliau berdarah-darah dan kalau tidak salah ada sekitar 8 gigitan yang mengeluarkan darah. Setelah saya tanya lagi ke pemilik terapi itu, katanya itu tidak apa-apa. Darah yang keluar itu Cuma darah kotor dan tidak akan menyebabkan efek samping kok. Setelah dicuci dan di bersihkan, kaki nene’ aji memang tidak apa-apa dan kata beliau tidak perih kok. Mungkin itu mi yang bikin gatal-gatal ki beberapa minggu ini kodong. Ok sembuh maki' itu ne'. Ok lets Motere...........!
Ikan Garra Rufa sebagai alat terapi Fish spa
Darah yang keluar akibat gigitan ikan Garra Rufa
Nah itumi tadi kegiatanku' Agangs. Oiyoo ada beberapa manfaat dari Terapi ikan atau Fish spa ini, yaitu :
Membantu pengelupasan kulit mati sehingga proses regenerasi kulit akan semakin baik sehingga didapatkan kulit baru yang lebih halus dengan cepat.
Meningkatkan penyerapan kelembaban kulit.
Memperlancar peredaran darah dalam tubuh melalui titik-titik akupuntur yang ada di telapak kaki.
Diyakini dapat mengurangi dan mengaburkan bekas luka.
Membantu penyembuhan mereka yang menderita penyakit kulit seperti psoriasis.
Menghadirkan sensasi relaksasi dan menghilangkan stress.
Seperti semua terapi yang berasal dari alam, fish spa dengan ikan Garra Rufa tidak memiliki efek samping.
iyow tapi ketawa sendiri ka' kalo saya bayangkan kau merendam satu badan di kolam itu alpida. Deh pasti na sukamu itu ikan. Kayak orang yang gemes sama anak bayi. hehhehe
yaaah.. kecewa
ReplyDeletesaya kira bisa menghilangkan lemaks -_-"
iyow tapi ketawa sendiri ka' kalo saya bayangkan kau merendam satu badan di kolam itu alpida. Deh pasti na sukamu itu ikan. Kayak orang yang gemes sama anak bayi. hehhehe
ReplyDeletekalau alvidha yang turun ndak bakalan ada yang mau gigit. dikira bosnya ikan-ikan Gurra Rufa,
ReplyDeletehahahha...... Tapi susah masuk di logikaku itu yang kau bilang Tyar. Adakah Ikan Garra Rufa Besar ? perasaan kecil semua deh. Pisss Alpidaa
ReplyDeleteKenapa sob ga ambil aja ikannya beberapa ekor, kan lumayan tuh bwt terapi dirumah.
ReplyDelete