Wednesday 27 April 2011

Pegawai Bank Itu Ramah-Ramah (iyo kah ?)

Beberapa orang yang pernah saya ajak berbicara sebut saja mengobrol, berkata kalau pegawai bank itu ramah-ramah. Mungkin pelayanan yang mereka dapatkan menjadi dasar dari argumen yang mereka tuturkan (Mungkin mi).

Terlalu lancang bagi saya untuk mengatakan kalau memang semua pegawai bank itu orangnya ramah-ramah karena saya memang belum sempat memasuki semua bank yang ada di Indonesia. Tapi ada satu bank yang bisa saya pastikan kalau memang pegawainya sangatlah ramah.

Kalau Agangs Tinggal di Makassar maka sempatkanlah berkunjung ke Jalan Dr. Sam Ratulangi no. 20. Tepat di alamat itu berdiri kokoh gedung salah satu bank yang memiliki pegawai yang ramah. Bank Panin begitulah sebutannya. 

Sebuah gedung kantor yang merupakan Kantor Cabang Utama (KCU) Makassar. Janganlah ragu untuk berkunjung ke tempat itu. Jika Agangs datang berkunjung maka jangan sunkan untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. 

Salah satu bagian yang akan lebih dahulu agangs temui adalah bagian kas sebut saja Teller dan kroni-kroninya. Nah di tempat itu juga anda mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan saya salah seorang pegawai yang sangat ramah, tampan dan suka menabung (uangnya orang). 

Bagian Kas Bank Panin KCU Makassar
Selain staff-staffnya yang ramah ternyata petingginya pun tak mau kalah dalam tata krama keramahan (deh bahasanya mo). Kami juga memiliki Branch manager yang sangatlah ramah. Pak Oni begitu panggilannya.

Terlalu banyak bicara nantinya disangka bualan semata maka dari itu buktikanlah untuk berkunjung ke tempat kami (Jangan lupa menabung yah !) hehehhe....

foto bareng pak Oni (Andi Tenri Gappa) Branch Manager Panin Bank KCU Mks

http://bhendjhen.blogspot.com/2011/04/pegawai-bank-itu-ramah-ramah-iyo-kah.html

Monday 18 April 2011

Saya Juga Laki-laki (saya juga bisa tampan)

Saat ini saya akan bercerita tentang laki-laki. Saya sangat tertarik menceritakan tentang laki-laki dan itu karena saya menyukai kata laki-laki. Tenang kawan, saya masih normal dan masih bisa membedakan jenis kelamin mana yang cocok untuk dicintai sebagai seorang laki-laki. 

Laki-laki sering juga ditulis di kartu identitas dengan sebutan pria.  Laki-laki adalah lawan kata dari perempuan. Jika Agangs masih tidak paham tentang laki-laki maka ijinkan saya menyebutkan beberapa contoh yang bisa disebut laki-laki. Sebut saja Adam, yaitu manusia pertama yang diciptakan sebagai laki-laki. David Beckham, Frank Lampard, Tom Cruise, Valentino Rossi, Tukul Arwana, Ariel, Pasha Ungu, dan Briptu Norman, mereka adalah beberapa contoh laki-laki.


Salah satu contoh laki-laki, tepatnya laki-laki yang tampan (hahhaa..)


Saya sangat bersyukur sebagai laki-laki. Bisa saya bayangkan betapa ribetnya menunggu si bulan datang jika menjadi seorang perempuan. Untung laki-laki tidak datang bulan dan mudah-mudahan juga tidak datang matahari (heh? adakah ?). 

Kadang saya sering protes kepada Tuhan. Kenapa hari laki-laki itu tidak ada ? kenapa yang ada dan selalu spesial itu jenis kelamin tandingan kami ? Adanya Hari ibu dan Hari Kartini membuat saya berfikir begitu tidak adilnya bagi laki-laki dimana tidak diadakannya peringatan hari Bapak atau hari Kartono. 

Sering juga didengungkan emansipasi wanita. Kapan saatnya emansipasi laki-laki ? Saya yakin laki-laki juga ada yang tertindas. Entah itu tertidas akibat tindasan dari gebetannya, temannya, pacarnya, anaknya, istrinya atau dari istri orang lain, Wallahu A'lam.

Bersyukurlah menjadi seorang laki-laki. Setidaknya Kawans mempunyai peluang menjadi orang yang tampan.

Wassalam.

http://bhendjhen.blogspot.com/2011/04/saya-juga-laki-laki-saya-juga-bisa.html

Sunday 10 April 2011

Relevansi Disiplin Ilmu (Ilmu Kelautan) Dengan Dunia Perbankan

Sebuah pertanyaan kritis yang tertuju kepada saya beberapa hari yang lalu. “Dimana relevansi disiplin ilmu yang anda miliki (ilmu kelautan) dengan dunia perbankan ?”


 

Dengan memutar otak  720 derajat saya mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut. Secara umum memang Ilmu kelautan tidak relevan dengan dunia perbankan namun apa yang saya dapatkan dan saya pelajari di ilmu kelautan, ada beberapa yang bisa menunjang untuk masuk bergabung di bidang perbankan.

Di kampus saya (universitas xxx lah) khususnya di jurusan ilmu kelautan banyak mencetak orang-orang yang cerdas. Keahlian dalam hal komputerisasi dan statistik sudah tidak boleh dipandang sebelah mata. Kemampuan dalam berorganisasi juga semakin mapan sehingga memiliki wawasan yang luas. Hal inilah yang menurut saya bisa menunjang ke dunia perbankan.

Saya masih mengingat lelucon dari senior saya sewaktu saya masih maba. Dia bertanya kepada kami. “Kalian tahu tidak kenapa banyak alumni kita yang bekerja di bank ?”  Kami semua menjawab tidak tahu. “Itu karena dari fakultas kita  yang memang mendukung. Kita kan dari FIKP (Fakultas Ilmu Kelautan dan Perbankan)” maaf itu bukan kepanjangan dari FIKP yang sebenarnya. 

Menjalani karir sesuai dengan disiplin ilmu yang kita miliki memang adalah hal yang sangat ideal tapi tidak ada salahnya kalau kita ingin menjalani sesuatu yang baru. Mempunyai semangat dan kemauan untuk belajar. 

Berikut ini adalah beberapa contoh orang-orang yang mempunyai kemauan untuk belajar dan sebagai bukti bahwa anak kelautan memang memiliki wawasan yang luas bisa di tempatkan di bidang mana saja.  (klik namanya anda akan terhubung ke FB-nya masing-masing).

  1. Yakub A. Musa (kla 04) :  Account Officer (BRI)
  2.  Marlina Basri (Kla 05) : Teller (BRI)
  3.  Andi Putri Nurul Jihad (Kla 05) : Teller (Bank Mandiri)
  4.  Syamsuddin (kla 04) : Marketing (DBS Bank)
  5.  Bhendjhen (kla 05) : Teller (Panin Bank)
 khusus untuk yang no.5, mungkin anda akan sangat familiar dengan ketampanannya. hhahaha.....

Relevan atau tidak, tergantung bagaimana kita mejalaninya. 

Wassalam.

http://bhendjhen.blogspot.com/2011/04/relevansi-disiplin-ilmu-ilmu-kelautan.html
 

Sunday 3 April 2011

Saya akui kalau saya memang mantan preman

Hari ini adalah hari kedua saya melepas masa lajang jadi Preman. Tenang dulu kawan, kalian tahu apakah itu preman ? Preman itu merupakan kata yang berasal dari kata free man yang berarti pria bebas (asal ngarang). Pokoknya preman itu orang yang tidak mempunyai pekerjaan, intinya sih saya mau bilang kalau saya tidak lagi jadi pengangguran.

Masa Preman yang suram.
Adegan ini hanya ilustrasi. Diperankan oleh model yang tampan dan profesional

Alhamdulillah saya diterima di salah satu Bank Swasta yang ada di Makassar. Saya diterima di posisi Teller. Nah kalau Teller kalian tahu kan ? menurut Bank Indonesia, Teller itu adalah petugas bank yang bertanggung jawab untuk menerima simpanan, mencairkan cek, dan memberikan jasa pelayanan perbankan lain kepada masyarakat. 

Masih teringat di kepala saya saat pertama kali menginjakkan kaki di tempat saya bekerja saat ini. Waktu saya mengantarkan surat lamaran. Hanya ada dua yang ada di benak saya dan selalu terbayang di kepala saya. Jika saya diterima nantinya pasti mata saya akan sangat puas melihat dua hal yaitu uang dan wanita cantik. hehheheh.....

Dua minggu lalu tepatnya hari Selasa dimana saya mengantarkan langsung surat lamaran saya. Karena berkas saya memenuhi kriteria (mungkin efek ketampanan yah) jadi seminggu kemudian saya dipanggil untuk mengikuti seleksi penerimaan yaitu tes tetulis. Dengan jiwa yang optimis saya datang untuk mengikuti tes tersebut. 

Kau tahu teman bagaimana perasaan saya sewaktu tiba di sana ?  Sebelum masuk ruangan tes kami menunggu dulu di lobby. Bertemu dengan orang yang akan menjadi saingan saya memang suatu hal yang membuat jantung ini berdebar tidak konstan seperti biasanya (ilustrasi: biasanya jalan siput berubah menjadi kelinci salto-salto). Melihat style dan face mereka yang jika dibanding dengan saya maka waktu itu mungkin untuk pertama kalinya saya mengumandangkan adzan pengumuman kalau saya orang yang paling cupu di tempat itu. Belum lagi jika saya terawang otak mereka yang sudah menelan ribuan buku sehingga IQ mereka bisa dikuadratkan dari IQ saya.

Jiwa yang pesimis itupun berubah drastis menjadi optimis kembali setelah melihat salah seorang Customer Servis (wanita cantik dan body yang aduhai) yang lewat di depan kami. Jangan tanya kenapa dan mengapa ! itu hanya sebuah naluri lelaki.

Tes dengan waktu 120 menit untuk mengerjakan soal Logika, Matematika dan Bahasa Inggris  yang soalnya  masing-masing 60 nomor menurut saya sangatlah singkat (otak yang di bawah standar mengeluhnya memang begini). Menjawab soal dengan menggunakan kemampuan yang seadanya ternyata akhirnya saya lulus dari tes tulis itu yang saya ketahui pengumumannya setelah di telfon oleh pihak HRD (Human Resourses Department) di sore harinya setelah tes itu.

Siap ke tes kedua yaitu interview. Ternyata dari tes tulis sehari sebelumnya, dari 10 orang hanya 6 orang yang lulus dan termasuk saya. Wawancara dengan 5 orang pewawancara para petinggi perusahaan membuat jantung ini berdebar tidak konstan lagi. Sebagai peserta yang pertama saya pasrah saja dan menjawab apa adanya. Alhasil keesokan harinya lagi saya diterima bersama dua orang yang menjadi teman baru saya lagi.

Bagi Agangs yang tahu latar belakang pendidikan saya pastinya bingung kenapa saya bisa lulus di tempat saya bekerja saat ini. Ok next time saya akan berbagi cerita.

Wassalam.

http://bhendjhen.blogspot.com/2011/04/saya-akui-kalau-saya-memang-mantan.html