Saturday 15 October 2011

Idiot yang Berdasi

Setiap hari Senin sampai Jumat saya selalu melakukan aktifitas yang disebut bekerja. Bekerja demi masa depan. Rutinitas yang kadang membosankan namun tetap harus dijalani. Pergi pagi pulang malam adalah salah satu konsekuensinya. Sangat jarang terjadi bagi saya untuk pulang ke rumah sebelum matahari terbenam dan mungkin mushollah akan merindukan saya di waktu maghrib jika itu terjadi.

Menjadi seorang banker adalah salah satu cita-cita saya sejak dari kecil. Dan satu persatu cita-cita saya sudah terwujud. Sekarang tinggal bagaimana cita-cita itu dapat bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain.

Bekerja di bank apalagi sebagai frontliner yaitu Customer Service dan Teller memang sangat dibutuhkan kerapihan. Rapih, ramah, santun dan murah senyum adalah hal yang sangat melekat pada diri seorang frontliner. Begitu pun saya, sebagai seorang teller yang Tampan dan baik hati selalu mengaplikasikan hal itu.
  
Berangkat dengan harapan kali aja ada nasabah yang secantik Tika Putri atau Momo Geisha yang tertarik. Memakai dasi salah satu hal yang membuat saya semakin tampan. Saya memang tampan dan itu kata saya, yah betul itu cuma kata saya dan tidak peduli dengan kata orang lain.

Kalau Agangs tidak percaya saya Tampan kalau berdasi, nah ini dia bukti otentiknya !





http://bhendjhen.blogspot.com/2011/10/idiot-yang-berdasi.html

3 comments:

  1. Ngomong2 ente di bank mana, gan? mau nggak kalau kita melarikn yang nasabah?

    TTD, Malinda.

    ReplyDelete
  2. ana di Bank Press, yang keuntungannya tergantung dari kebocoran tiap hari. Masalah tawaran ente, aduhh ana udah tobat

    ReplyDelete
  3. Ah, ndak seru mu!
    Ayo mi!
    Daripada mubazir itu uang?

    ReplyDelete

Komen Maki' ! Gratis ji, tapi jangan pake nama Anonim nah ^_^