Sunday 9 October 2011

Menikmati Akhir Pekan Bersama Dua Orang Yang Sangat Tidak Cantik

Adalah Kami yang menikmati hari sabtu kemarin tanpa bersama wanita. Saya Arland Bhendjhen a.k.a Arland a.k.a Benjen, Bayu Setiadi Yamin a.k.a Bayu, dan Hefrinto a.k.a Ef, menyatukan tekad untuk menonton Film di XXI Mall Ratu Indah (MARI). Tenang Temans kami bertiga tetap masih normal dan masih tetap suka dengan wanita sayangnya sampai saat ini belum ada wanita yang suka dengan kami. Tragis memang. Padahal kami ini lelaki yang tampan, terancam mapan dan baik hati (tolong dikoreksi kalau sangat tidak sesuai) hehheheh….

Siang itu kami keluar dari sebuah gedung yang kebanyakan orang menyebutnya kantor. Jam di tangan Bayu menunjukkan pukul 3 siang begitupun jam di tangan Ef tapi saya tidak, karena saya tidak memakai jam tangan, saya lupa. Si Jam tangan saya itu juga lupa kalau saya akan memakainya jadi dia lebih memilih untuk tetap berbaring di atas meja belajar saya. Dan kami memutuskan untuk segera ke MARI. Kami menuju ke MARI hanya berjalan kami karena tempatnya lumayan dekat, salto dua kali dan sambil kayang juga  sudah sampai. Motor kami parkir saja di kantor, bebas parkir dan resiko kehilangan helm hampir tidak ada begitu juga kehilangan motornya.

Akhirnya kami pun sampai di depan MARI. Kami berhenti bersalto. Kami memperbaiki posisi baju yang agak kusut dan membersihkan kali aja ada noda yang melekat setelah makan siang sebelumnya. Kami harus tetap terlihat tampan akan banyak wanita di dalam sana. Bayu tersenyum sambil memberi kode kepada saya dan Ef, It's show time.

Kami berjalan menikmati ciptaan tuhan yang begitu indah. Dari lantai 1 ke lantai 2 kami naik dengan escalator, begitu juga dari lantai 2 ke 3 dan lantai 3 ke 4. Ya, kami memilih untuk memakai escalator karena sangat kami tahu kalau kami tidak bisa salto dari lantai  1 ke lantai 4. Terlalu beresiko untuk mengeluarkan jurus itu.

Akhirnya kami sampai di XXI, tidak begitu lama kami memilih daftar lagu daftar film yang akan main. Abduction, its our choice. Saya mengeluarkan dompet begitu juga dengan bayu, dan dompet pun keluar dari saku EF. Artinya kami bayar sendiri-sendiri. Terlalu romantis kalau salah satu dari kami yang membayar tiket kami bertiga. Yah, terlalu romantis untuk mentraktir di awal bulan.

Tiketnya untuk hari sabtu cukup untuk selembar uang dua puluh ribu, selembar uang sepuluh ribu dan selembar uang lima ribu. Kalau temans punya selembar uang lima puluh ribu pasti akan dikembalikan sejumlah lima belas ribu IDR.

Karena jam pertunjukannya masih sejam lagi jadi kami memilih untuk ke gramedia dulu. Kami tidak akan beli buku sekedar baca saja, peluang kami untuk beli buku di gramedia 1 : 20 itu pun waktu kami skripsi dulu saja. Buku-buku di gramedia pun sudah jenuh melihat kami yang sering memperkosa plastik yang melekat indah di tubuh dan sampul mereka, menyentuh dan mengeksplorasi bagian tubuh mereka. Seolah saya dengar bisikan mereka, “tolong jangan sentuh kami kalau tidak mau membawa kami keluar dari ruangan ini”. Oh… buku ! bukannya kami tidak mau membawamu keluar, bukan ! tapi kami tidak punya waktu untuk merawatmu dan tak akan kami biarkan kamu sebatang kara di rumah kami.

Tiba di Gramedia kami pun terpisah, ke bagian masing-masing yang kami sukai. Saya lihat dari kejauhan di balik tumpukan buku yang tersusun rapi, Bayu sedang asyik di bagian komik. Saya di bagian Internet (bukan sok yah :p). Nah loh, si Ef dimana ? Itu juga yang buat saya bingung kemana larinya itu anak. Saya menghampiri Bayu. “Kamu lihat Ef ?” tanya ke Bayu. Singkat dia jawab karna lagi serius “Cari saja di bagian seksualitas, dia di sana kali !” heh ???? Berhubung saya tidak mood untuk membaca jadi saya cari si Ef saja dan akhirnya saya temukan dia di bagian pornografi photografi. Entah apa yang dia perhatikan dari majalah yang dia pegang, dia sedang mengekplorasi jiwa seninya atau sedang menikmati wanita cantik yang hanya mengenakan yang saya rasa mirip pakaian dalam. Belum ada teori pendekatan yang bisa menjelaskan kepada saya antara seorang pecinta softball dengan photografi. Terlalu jauh untuk mengupas hal itu dan sudah saatnya kami menonton Abduction. 

Kami masuk untuk kedua kalinya di XXI, dan ternyata masih membutuhkan waktu 15 menit untuk masuk ke Studio 2. Akhirnya Bayu dan Ef memilih untuk bermain game tapi saya tidak, saya hanya memperhatikan mereka, yah sekali lagi karena saya lagi malas main game itu. Mereka membeli beberapa koin untuk memainkan game itu. Mereka memakai dua senjata. Satu buat Bayu, satu lagi buat Ef dan tidak ada buat saya karena nanti jadinya butuh 3 senjata. Mereka begitu girang segirang tante-tante girang bahkan lebih. Saya pun ikut girang. Saking girangnya kami lupa kalau sudah waktuya masuk ke studio 2. Setelah sadar kami pun segera masuk ke studio 2 tapi mampir beli cemilan dulu.

FILM dimulai dan kami pun menikmatinya.














 
http://bhendjhen.blogspot.com/2011/10/menikmati-akhir-pekan-bersama-dua-orang.html

No comments:

Post a Comment

Komen Maki' ! Gratis ji, tapi jangan pake nama Anonim nah ^_^