Manjat Pohon Mangga

Sore hari yang cerah, setelah shalat ashar paling asyik mejeng di teras rumah sambil minum segelas teh dan beberapa bungkus snack. Biasanya jam-jam segini banyak cewek yang lalu lalang, kali aja ada yang lewat, so bisa aku godain *hohohhoo*. Kurang lebih hampir 30 menit aku duduk secara tidak sengaja aku melihat pohon mangga yang ada di samping rumahku. Setelah aku perhatikan ternyata buahnya sudah ada yang masak. Ow its my favorit fruit, jadi  bergegas dech ke pohonnnya tapi cari alat dulu untuk ngambil mangganya (alatnya kalau orang Makassar sebut “passukki”). Setelah aku cari alat itu ternyata tidak ada, terpaksa aksi spiderman aku keluarkan (huss, jangan ada yang ngasih tau orang yach kalau aku ini spiderman).

  Sebelum naik ke pohonnya aku liat-liat dulu mana yang bisa untuk di panen karena masih banyak yang mengkal. Setelah aku perhatikan sambil melihat-lihat di sekitar karna siapa tau aja diliat sama orang rumah, bisa disentil aku soalnya ini buah mangga sudah ada yang request. Dengan baca basmalah aksi aku jalankan. Naik secara perlahan, ya perlahan tapi pasti itulah mottoku sekarang (kayak lagunya bondan aja). Untung aja pohon ini ngga ada semutnya lagi jadi lebih aman manjatnya.

 

Adegan ini sangat berbahaya, jadi jangan mencobanya di rumah anda. Ini hanya dilakukan oleh orang yang profesional

Pohon ini cukup tinggi juga kurang lebih 20.000 kaki di atas permukaan tanah (hahaha lebayyy). Ternyata aku hebat juga berpindah dari ranting ke  ranting, kalo tau punya keahlian kayak gini, bulan agustus nanti ikut lomba manjat pinang dech kali aja dapat kulkas atau kipas angin (ngareppp). Yach 1 buah cukuplah buat aku eksekusi sendiri. bergegas turun dan tak sabar untuk mengupasnya. Hmm…. Enak juga this mango. Betul sore yang indah.