Menonton sebuah Film Agen Rahasia yang dikemas dalam bentuk komedi di salah satu stasiun TV swasta mengingatkan saya pada kejadian yang saya alami beberapa waktu yang lalu. Waktu itu saya ditugaskan sebagai pemimpin aksi dari agen rahasia tersebut. Misi saya adalah menangkap bandar narkoba yang di cari-cari se-ASEAN. Dalam melaksanakan misi ini saya tentunya tidak melakukannya sendirian, saya dibantu oleh dua orang rekan saya. Dan untuk lebih jelasnya kita langsung saja ke TKP.
Inilah tempat yang menjadi sasaran aksi kami malam itu yang berdasarkan informan yang dapat kami percaya bahwa malam itu akan terjadi transaksi salah satu barang haram. Ini adalah sebuah cafe yang berada di sebuah poros jalan yang begitu sunyi bila menjelang larut malam. Aksi mereka sangat terorganisir dan terencana walaupun mereka hanya beranggotakan beberapa orang.
Ya… inilah saya bersama rekan saya Inspektur Ayi yang merupakan agen rahasia dari Filipina. Saya dan Ayi lakukan di sini adalah terus memantau keadaan cafe hingga betul-betul kondusif untuk kami masuki sambil menunggu teman saya yang satu lagi yaitu Inspektur Irfan.
Setelah Inspektur Irfan datang kami membagi job untuk aksi nanti, kami bertiga juga sedang mendiskusikan siapa yang akan masuk duluan.
Ini adalah Bandar Narkoba yang dicari-cari se-ASEAN dan merupakan target utama kami. Penyelundupan narkoba ke beberapa negara menjadi keahliannya. Dia juga seorang residivis kelas kakap yang namanya gencar di setiap media dan menjadi bulan-bulanan aparat hukum. Saat ini sedang mengintai sasaran dan sekarang telah berada di TKP untuk melakukan transaksi.
Setelah melihat target datang, saya dan rekan saya Inspektur Ayi datang menyamar sebagai pengunjung juga di cafe itu. Dan terlihat di belakang saya, target kami yang sedang menunggu rekan bisnisnya.
Di sini Inspektur Ayi yang menyamar sebagai salah satu rekan bisnis bandar besar itu sedang membicarakan bagaimana proses transaksi nantinya lalu kemudian masuk ke dalam cafe untuk membicarakannya secara detail.
Setelah Inspektur Ayi dan target masuk sayapun ikut masuk di tempat terpisah kami duduk sambil memperhatikan pengunjung yang datang.
Yach… inilah kondisi cafe itu yang mulai agak sepi yang tadinya begitu ramai pengunjung, waktu itu waktu telah menunjukkan pukul 01.00 dan artinya sebentar lagi akan dilakukan transaksi.
Di dalam cafe itu ada seorang target anak buah dari bandar tadi itu, dia sering memakai nama samaran yang lebih sering dipanggil oleh komuniitas pasar gelap dengan panggilan “Arham”. Terlihat jelas dia sedang melakukan Lobby untuk transaksi via Online.
Dan ini adalah target kedua kami. Seorang Mafia Judi yang sedang mencoba keberuntungannya di dunia narkoba. Seorang keturunan campuran antara Afrika-Vietnam ini sangat santai menunggu bandar besar narkoba itu.
Tidak lama kemudian transaksipun terjadi dan setelah barang bukti kami lihat kami langsung membekuk para penjahat itu tapi mereka melakukan perlawanan. Aksi saling tembak menembak pun tak bisa kami hindari. Karena kurang lihai Inspektur Ayi dan Inspektur Irfan ditangkap dan dikurung di cafe itu dan entah kenapa dalam kondisi itu ayi masih bisa tersenyum, mungkin sudah gila kali yach.
Saya terus memburu ketiga penjahat itu yang mencoba untuk kabur, sungguh saya sangat kewalahan karena 3 orang sekaligus yang saya hadapi. Arham dan mantan bandar judi itu berhasil kabur tetapi saya berhasil membekuk bandar narkoba yang menjadi target utama kami setelah saya melumpuhkannya dengan sebutir timah panas di kakinya.
Itulah operasi yang kami jalankan malam itu. Setelah kami berhasil menggagalkan transaksi itu dan berhasil menangkap orang no.1 yang di cari se-ASEAN kami langsung naik pangkat dan di sela-sela proses pelantikan tiba-tiba terdengar suara “Lan…..Lan….bangun mako’ pagimi nak ! Nda’ pergiko antar ade'mu sekolah ?”
Hahahaha…ternyata tadi itu saya hanya mimpi. Tapi sumpah saya mimpi gara-gara nonton Film Agen Rahasia yang dikemas komedi tadi malam.
No comments:
Post a Comment
Komen Maki' ! Gratis ji, tapi jangan pake nama Anonim nah ^_^